beautypg.com

Bosch GPL 3 Professional User Manual

Page 141

background image

Bahasa Indonesia | 141

Bosch Power Tools

1 609 929 S08 | (13.3.12)

±3° (sumbu melintang). Penyetelan rampung, jika titik-titik

laser tidak bergerak lagi.
Jika penyetelan otomatis tidak bisa berfungsi, misalnya jika

alas keberadaan alat pengukur berbeda lebih dari 5° atau 3°

dari garis mendatar, sinar laser-sinar laser berkedip-kedip

secara cepat. Dalam hal ini, letakkan alat pengukur secara

datar dan tunggu sampai dilakukan penyetelan otomatis.

Segera setelah alat pengukur berada dalam batas-batas

penyetelan otomatis sebesar ±5° atau ±3°, sinar-sinar laser

menyala menetap.
Jika selama penggunaan, alat pengukur digoncangkan atau

dipindahkan, alat pengukur melakukan penyetelan otomatis.

Setelah penyetelan ini, periksalah posisi dari sinar laser-sinar

laser terhadap titik-titik patokan, untuk menghindarkan

terjadinya kesalahan yang diakibatkan karena alat pengukur

dipindahkan.

Ketelitian pengukuran

Pengaruh terhadap ketelitian
Pengaruh terbesar terhadap ketelitian berasal dari suhu

lingkungan sekeliling. Khususnya perbedaan suhu dari bumi

ke atas bisa mempengaruhi sinar laser.
Berhubung perbedaan dari lapisan-lapisan suhu di dekat

tanah paling besar, alat pengukur sebisanya dipasangkan

pada tripod yang bisa dibeli secara lazim, dan dipasangkan di

tengah medan kerja.
Selain pengaruh dari luar, pengaruh khusus dari alat sendiri

(misalnya jika jatuh atau kena benturan yang kuat) bisa

mengakibatkan ketidak tepatan. Oleh sebab itu, periksalah

selalu ketepatan pengukuran dari alat pengukur setiap kali

sebelum menggunakannya.
Jika pada pemeriksaan ketelitian ternyata hasil pengukuran

alat pengukur tidak tepat dan melebihi ambang batas

maksimal, biarkan alat pengukur direparasikan oleh Service

Center Bosch.
Memeriksa ketelitian pengukuran mendatar
Untuk melakukan pemeriksaan ini, dibutuhkan jarak yang

kosong sepanjang 20 m pada alas yang keras di antara dua

dinding A dan B.
– Pasangkan alat pengukur di dekat dinding A pada

penopang atau pada satu tripod, atau letakkannya pada

alas yang keras dan rata. Hidupkan alat pengukur.

– Bidikkan sinar laser yang mendatar pada dinding A yang

berada di dekat dan biarkan alat pengukur melakukan

penyetelan otomatis. Tandai tengah-tengah dari titik laser

pada dinding (titik I).

– Putarkan alat pengukur sebanyak 180°, biarkan alat

pengukur melakukan penyetelan otomatis, dan tandai titik

tengah dari sinar laser pada dinding B di seberang (titik II).

– Pindahkan alat pengukur – tanpa memutarkannya – ke

dekat dinding B, hidupkan alat pengukur dan biarkan alat

pengukur melakukan penyetelan otomatis.

– Setelkan ketinggian alat pengukur sedemikian (dengan

menggunakan tripod atau jika perlu dengan ganjelan),

sehingga titik tengah dari sinar laser mengena persis pada

titik II pada dinding B yang ditandakan sebelumnya.

– Putarkan alat pengukur sebesar 180°, tanpa merubah

ketinggiannya. Biarkan alat pengukur melakukan

penyetelan otomatis dan tandai titik tengah dari sinar laser

pada dinding A (titik III). Perhatikanlah supaya titik III

berada secara setegak lurus mungkin di atas atau di bawah

titik I.

– Selisih d di antara kedua titik-titik I dan III yang

ditandakan pada dinding A adalah selisih ketinggian yang

sebenarnya dari alat pengukur.

Pada jarak pengukuran sebesar 2 x 20 m = 40 m selisih

maksimal yang diizinkan adalah:

40 m x ±0,3 mm/m = ±12 mm.

Dengan demikian selisih d di antara titik-titik I dan III yang

diizinkan adalah maksimal 12 mm.

A

B

20 m

A

B

180˚

A

B

d

180˚

A

B

OBJ_BUCH-807-003.book Page 141 Tuesday, March 13, 2012 9:26 AM